Dendam
Sesak merusak seperti jalanan Kota Jakarta panas merangas yang ada hanya amarah hingga tak mampu untuk positif hanya terfikir inginkan keburukan panas gerah meradang lalu membakar tubuh serta jiwa
Postingan
Pelangi Hilang di Mataku
Mata ini sudah terlalu lelah Silau oleh terang bahkan untuk terpejam ku pun terlalu berat Mata ini sudah terlalu kering hingga ribuan bakteri didalamnya mengungsi Mata ini Sudah tak seperti matamu yang masih berpelangi
Malam
Malam Masih menjadi pujaan pujaan para pujangga menguntaikannya dengan benang benang rapuh Malam masih menjadi idola menikmati langit gelap meleburkan lelah kesah Malam Candu bagi para perenung pemikir Padahal pagi masih menanti siang pun tetap di sana sore pun jua ada tapi malam masih menjadi pujaan siapa pun jua memuja malam masih tetap menjadi pilihan menumpahkan hiruk pikuk perasaan menaruh lelah penat Masih malam yang tetap menjadi pujaan
Sepenggal Kisah Bulan
Di puja bagai sesuap nasi kala lapar Terang itu cahaya Meski temaram tetap cahaya Dulu Indah Bulan Hanya meminjam terang matahari lalu menyebarkan keindahan Dulu Indah Di puja bagai air di tengah badai gurun Dulu indah sebagai Ibarat kini hilang lenyap.. Hilang Terangmu tertutup Silau kelip kelip kota menghilang di antara terang